Ada Merek Besar di Balik Kacang Almond Berlapis Cokelat dari Costco

Kacang almond berlapis cokelat dari Costco dipuji sebagai camilan yang disukai, sehingga mustahil untuk tidak memakannya sepanjang hari. Meskipun kebanyakan orang tahu bahwa kacang cokelat khas rantai tersebut merupakan bagian dari label Kirkland internal yang sukses (yang dibuat setelah beberapa kali gagal), ada perusahaan lain yang terlibat dalam produksinya. Blommer Chocolate Company adalah produsen cokelat terbesar di Amerika Utara, dan berkat merek yang berbasis di Chicago inilah pelanggan Costco dapat membeli kacang almond panggang Kirkland yang dilapisi cokelat susu.

Iklan

Meskipun Blommer beroperasi dalam skala yang sangat besar, pembeli Costco mungkin tidak mengenal perusahaan tersebut. Ini bisa jadi merupakan hasil dari kecenderungan perusahaan cokelat Windy City untuk merahasiakan kliennya, seperti yang dilaporkan oleh Chicago Tribune. Dimulai oleh saudara-saudara Blommer — Henry Sr. dan saudara-saudaranya yang giat Al dan Bernard — pada tahun 1939, pengolah biji kakao tersebut menghasilkan serangkaian kreasi penganan yang luar biasa — mulai dari bubuk dan sirup hingga cokelat hitam, cokelat muda, dan cokelat putih untuk semua jenis aplikasi, termasuk pembuatan kue, pelapis permen, dan topping es krim. Pada bulan Mei 2024, Blommer menutup pabrik manufaktur aslinya di Chicago (melalui Chicago Sun-Times). Meskipun aroma cokelat yang tercium di udara dari pabrik tersebut pasti dirindukan, perusahaan tersebut tetap berkantor pusat di kota tersebut.

Iklan

Kacang almond berlapis cokelat Kirkland Signature dari Costco mungkin hanya satu dari sekian banyak produk yang dibuat Blommer, tetapi tampaknya tidak ada satu pun merek yang menganggap kerja sama ini sebagai sesuatu yang tidak penting. Faktanya, kedua perusahaan telah berupaya mengatasi masalah dalam industri cokelat.

Bangkitnya Blommer ke puncak

Pepatah “Roma tidak dibangun dalam sehari” tentu berlaku bagi Blommer Chocolate Company, yang telah tumbuh semakin besar sejak beroperasi selama hampir 100 tahun. Ketika Blommer bersaudara mendirikan bisnis cokelat bersama-sama, mereka mungkin tidak mengantisipasi skala yang akan dicapai Blommer Chocolate Company suatu hari nanti. Saat Henry Sr. naik jabatan menjadi CEO dan Ketua, ia menyaksikan perusahaannya menjadi salah satu produsen cokelat terbesar di dunia.

Iklan

Faktanya, pada tahun 1997, Blommer telah memproses 5% biji kakao dunia. Jika itu belum cukup mengesankan, pada tahun 2014, angka itu telah melonjak menjadi 45%, menurut Chicago Tribune.

Setelah hampir 80 tahun beroperasi sebagai bisnis keluarga, Blommer diakuisisi oleh perusahaan Jepang Fuji Oil Group senilai $750 juta. Kedua perusahaan telah mengumumkan inisiatif besar untuk memerangi pekerja anak dalam rantai pasokan kakao pada tahun 2025. Namun, komitmen Blommer untuk mendukung praktik kemanusiaan dalam industri kakao bukanlah perkembangan baru.

Menjadikan industri coklat lebih berkelanjutan

Blommer telah berupaya meningkatkan keberlanjutan industri kakao, dan upaya ini dapat dilihat dari kemitraan perusahaan dengan Costco. Sebagaimana diuraikan dalam majalah Costco Connections edisi 2013, kedua perusahaan bekerja sama dengan masyarakat petani dan koperasi petani kakao di Pantai Gading, yang menurut Jurnal Ilmu Pertanian Bulgaria, merupakan eksportir kakao terbesar di dunia dan menghasilkan kakao terbanyak di dunia. Bahkan, menurut Institut Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan, Pantai Gading mengekspor biji kakao senilai sekitar $4 miliar pada tahun 2016.

Iklan

Sasaran utama dari inisiatif ini adalah untuk mempertahankan kualitas kakao yang tinggi, seperti yang ditemukan pada kacang almond berlapis cokelat Kirkland Signature, serta memastikan biji kakao dapat ditelusuri kembali ke tempat asalnya. Hasil yang adil dan transparansi dengan petani juga merupakan tujuan dari kemitraan ini. Baik dalam skala global maupun lokal, Costco berupaya melakukan perbaikan.

Menurut pernyataan yang dirilis Blommer pada tahun 2011, kebutuhan akan kemitraan ini menjadi jelas karena adanya tantangan pada rantai pasokan kakao. Tantangan ini meliputi kurangnya infrastruktur dan rendahnya tingkat pendapatan petani kakao.

Sejalan dengan temuan Blommer, The Economist Intelligence Unit memperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan kakao jangka panjang akibat upah yang rendah, yang membuat kaum muda enggan menjadi petani kakao. Prakarsa seperti yang dilakukan oleh Costco dan Blommer dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri kakao.

Iklan