Bagaimana Koktail Khas Minnesota, The Bootleg, Mendapat Nama Ikoniknya

Amerika tidak kekurangan koktail regional. Ada air peternakan, pertukaran margarita mudah yang dikemas dalam penyegaran ekstra — cocok untuk wilayah barat Texas yang gersang. Atau minuman keras Alabama yang semarak – terdiri dari campuran minuman keras wiski, amaretto, jus jeruk, dan sloe gin berbahan dasar berry – yang akan menghasilkan perasaan nyaman dan mabuk dengan sangat cepat. Pergilah ke Minnesota, dan kreasi tanda tangan tersebut disebut Bootleg.

Minuman ini hadir dengan rasa asam dan manis, dibuat dari kombinasi limun, jeruk nipis, dan mint yang mudah disukai. Campuran ini biasanya dibuat terlebih dahulu, dan dikombinasikan dengan minuman keras pilihan, dan diberi air soda di atas es. Ini adalah kreasi kasual namun lezat, yang muncul dari sejarah konsumsi di Country Clubs — rasanya yang menyegarkan sangat cocok untuk diminum setelah seharian di lapangan golf. Hasilnya, nama tersebut menjadi kejutan — sangat kontras dengan karakter koktail yang santai.

Ya, seperti yang mungkin Anda duga dengan judul seperti Bootleg, koktail ini berasal dari zaman Larangan. Kabarnya, semuanya bermula dari Danau Minnetonka yang indah, tempat minum favorit Al Capone dan sejenisnya. Nama “the Bootleg” muncul sebagai cerminan dari konsumsi minuman tersebut secara rahasia, saat pertama kali disajikan di speakeasie. Dikatakan bahwa tujuannya adalah untuk menyamarkan rasa minuman keras, sekaligus memanfaatkan komponen — seperti limun — yang tidak akan menimbulkan kecurigaan.

Sejarah era Larangan Bootleg

Seperti banyak koktail lainnya, kisah asal mula seringkali lebih merupakan legenda daripada kebenaran. Dan dengan pembuatan Bootleg selama Larangan, detailnya menjadi semakin kabur. Jelas bahwa minuman tersebut tidak muncul dari tradisi bartender yang terhormat, dengan rasio resep yang diteliti dengan cermat. Pertama, sifat minuman kerasnya yang terbuka. Segala sesuatu mulai dari gin hingga vodka, wiski, dan rum cocok untuk dituangkan ke dalam gelas. Selain itu, alih-alih mengumpulkan bahan-bahan kompleks secara hati-hati ke dalam shaker, yang perlu dilakukan peminum hanyalah memasukkan mint, limun, jeruk nipis, dan jeruk nipis ke dalam blender, lalu menambahkan beberapa ons minuman keras — dan voila! Koktail sederhana dengan sedikit fokus pada minuman keras.

Dengan cara ini, The Bootleg pasti mencapai tujuannya untuk dapat diminum. Masuk akal untuk berasumsi bahwa rasa manis dan asamnya yang tegas dirancang untuk menutupi minuman beralkohol Larangan berkualitas rendah. Dan mungkin kualitasnya yang seperti limun membantu mempertahankan citra ketenangan hati. Karena para bartender era Larangan menyembunyikan penemuan dan resep mereka, latar belakang sebenarnya hanyalah tebakan saja — tetapi yang jelas adalah minuman tersebut masih layak untuk dinikmati.