“Chestnut dipanggang dalam oven apartemen,” atau apa pun lagu Natal klasiknya. Meskipun Anda mungkin tidak ingin repot dengan api unggun, Anda tetap bisa memasak camilan, wewangian, dan tema lagu favorit musim liburan di rumah. Chestnut telah lama menjadi bagian dari simbolisme hari raya, karena suguhan panggang telah dikaitkan dengan perayaan musim dingin di Amerika Serikat selama berabad-abad. Saat dimasak, kacang ini melunak, berubah warna menjadi cokelat keemasan, dan mulai mengeluarkan rasa manis yang mirip dengan ubi panggang — tidak heran jika kacang ini sering dinyanyikan dalam lagu-lagu Natal.
Sebelum Anda bisa memasukkan chestnut ke dalam oven, persiapan memasak Anda dimulai di toko bahan makanan. Carilah cangkang dengan hasil akhir halus dan tidak ada noda di permukaan. Saat berada di dapur, penting untuk membuat celah pada cangkang dengan hati-hati. Mencetak chestnut akan mencegahnya meledak saat dipanggang. Anda bisa memasukkannya ke dalam oven selama 25-30 menit dengan suhu sekitar 400 derajat Fahrenheit. Namun, perhatikan chestnut panggang Anda, karena waktu memasak berbeda-beda berdasarkan ukurannya.
Chestnut dapat dimakan sendiri atau dimasukkan ke dalam makanan penutup seperti chestnut Mont Blanc. Kacang yang lezat juga cocok dipadukan dengan hidangan liris lainnya: kalkun, dan menjadi tambahan yang manis dan bertekstur untuk isian liburan tradisional Anda. Ingatlah bahwa jika Anda berencana menyimpan chestnut untuk pesta musiman mendatang, Anda dapat membuat kacang tersebut bertahan lebih lama dengan membekukannya.
Bagaimana chestnut menjadi makanan pokok liburan klasik
Chestnut adalah buah lembut dari jenis pohon gugur yang termasuk dalam keluarga beech. Kacang tumbuh berkelompok, diselimuti oleh kulit yang kurus dan bercabang. Tanaman ini ada di belahan bumi utara, dan pada suatu waktu, buahnya merupakan bahan masakan yang populer. Musim panen kacang, dari bulan Oktober hingga Desember, juga bertepatan dengan perayaan akhir tahun, yang menjadikannya salah satu komponen makanan klasik Natal, mulai dari isian hingga sup.
Jumlah pohon kastanye tidak sebanyak dulu di Amerika Serikat. Jumlah mereka mulai berkurang pada awal tahun 1900-an, ketika penyakit hawar menyerang wilayah tersebut dan kemudian menghancurkan populasi pohon kastanye di Pantai Timur. Meskipun tidak ada di mana-mana saat ini, Anda masih dapat menemukan tumpukan chestnut panggang panas di gerobak makanan kota, yang membuat udara dingin dipenuhi dengan parfum yang menjijikkan. Dan, tentu saja, chestnut cukup mudah untuk dipanggang sendiri di oven di rumah.