Seperti banyak hidangan Italia populer di AS, Fettuccine Alfredo tidak sepenuhnya berasal dari Italia. Hidangan pasta yang kental dan keju ini berasal dari kolaborasi antara koki Romawi dan pasangan berpengaruh Hollywood. Pasangan yang dimaksud adalah Douglas Fairbanks dan Mary Pickford, dua aktor film bisu — dan mereka terkenal, dengan julukan masing-masing “The King of Hollywood” dan “America's Sweetheart”.
Fettuccine Alfredo berevolusi dari bulan madu pasangan itu pada tahun 1920 ke Roma. Mereka mengunjungi restoran lokal milik chef Alfredo di Lelio, dan mencicipi hidangan khasnya: Fettuccine al triplo burro. Dia menciptakannya bertahun-tahun yang lalu untuk istrinya yang sedang hamil tua, yang tidak bisa menghabiskan sebagian besar makanannya. Itu adalah adaptasi dari fettuccine al burro, hidangan pasta yang sangat sederhana dengan mie telur segar, mentega dan parmesan, sering disajikan untuk anak-anak dan orang sakit. Namun ada satu perubahan – dia menambahkan mentega ke dalamnya sebanyak tiga kali lipat sehingga istrinya bisa mendapatkan cukup kalori, dan setelah beberapa teman di Lelio mencobanya, mereka setuju bahwa itu enak. Jadi, hidangan tersebut berakhir di menu restoran sebagai “fettuccine all'Alfredo”.
Pasangan terkenal ini bertemu dengan di Lelio setidaknya dua kali: Pada kunjungan pertama mereka ke Roma pada tahun 1920, dan sekali lagi pada tahun 1927, ketika mereka memberinya garpu dan sendok emas dengan ukiran yang menyatakan dia sebagai “raja mie”. Ini adalah kudeta publisitas yang sangat besar, dengan pasangan tersebut membagikan detail restoran tersebut kepada nama-nama besar lainnya pada saat itu.
Bagaimana hidangan itu sampai kembali ke Amerika
Pickford dan Fairbanks membawa pasta krim ini kembali ke Amerika Serikat. Ini dengan cepat berakhir di buku masak, tetapi beberapa perubahan terjadi, sebagian karena masalah dengan bahan-bahan yang tersedia. Misalnya, konsistensi mentega di Amerika tidak sama dengan di Italia, dan keju parmigiano-reggiano di sana baru diimpor setelah Perang Dunia II.
Koki Amerika bereksperimen dengan menggunakan krim sebagai pengganti mentega, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih mirip dengan Fettuccine Alfredo masa kini. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh koki Amerika yang kesulitan membuat mentega dan keju teremulsi dalam air pasta, karena teknik ini bukan praktik standar di negara tersebut pada saat itu. Krim hanyalah cara yang lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkannya, ya, krim. Tepung juga digunakan sebagai cara untuk mengentalkan saus. Dan seiring berjalannya waktu, banyak variasi lain yang bermunculan, menambahkan segala sesuatu mulai dari ayam (atau bahkan steak, jika Anda suka) hingga brokoli — oleh karena itu mengapa kontemporer — Amerika — Fettuccine Alfredo sering kali hampir tidak memiliki kemiripan dengan fettuccine al triplo burro asli .