The Stinger: Koktail Mewah yang Praktis Terlupakan Setelah Larangan

Lebih dari satu abad kemudian, era Larangan masih berdampak pada budaya minum di Amerika. Mulai dari banyaknya bar speakeasy di AS yang masih tersebar di seluruh dunia, hingga cara Larangan membantu menjadikan limun populer dan dampaknya terhadap minuman keras (yang status hukumnya rumit di AS), begitu banyak aspek dari tahun 1920-an yang tetap sepopuler pernah.

Namun, ada beberapa hal dari era Larangan yang pada akhirnya tidak teruji oleh waktu. Koktail yang dulu populer dikenal sebagai Stinger adalah contoh sempurna dari hal ini. Berasal dari tahun 1890-an, Stinger terbuat dari brendi dan crème de menthe, dan biasanya disajikan sebagai pencernaan (yang tidak sama dengan minuman beralkohol). Popularitasnya mencapai puncaknya pada tahun 1920an, namun tetap menjadi bagian dari budaya populer selama tahun 40an dan 50an hingga akhirnya tidak lagi disukai dan menghilang dari pandangan publik.

Meskipun Stinger belum tentu merupakan minuman eksklusif pada era Larangan, ada alasan tertentu, atau lebih tepatnya satu orang tertentu, yang bertanggung jawab atas kaitan kuat minuman tersebut dengan periode waktu tersebut. Jutawan Reginald Vanderbilt dikenal sangat menyukai minuman tersebut sehingga ia menyajikannya kepada tamu di rumahnya. Banyak yang mengaitkan naiknya ketenaran minuman ini dengan kebiasaan Vanderbilt dalam menyajikannya, terkadang bahkan sebagai minuman sebelum makan malam dan bukan sebagai minuman pencernaan.

Sejarah Penyengat

Meskipun kebanyakan orang dapat menyebut Reginald Vanderbilt sebagai orang yang mendorong Stinger menuju popularitas dan ketenaran, tidak banyak yang dapat mengatakan dengan pasti siapa yang menemukan Stinger. Secara keseluruhan, periode waktu asal-usulnya telah dipersempit ke tahun 1890-an dan kemunculan pertamanya di media cetak dimulai pada tahun 1914, ketika Jacques Straub menerbitkan bukunya “Minuman”. Meskipun Straub belum tentu menemukan minuman tersebut, dialah orang pertama yang menuliskan resep koktail ini di atas kertas.

Hal lain yang membuat Vanderbilt mendapat pujian adalah memberi nama Stinger. Versi minuman sebelumnya diberi nama yang sangat berbeda, dengan versi pertama disebut Bartholdi Cocktail yang diambil dari nama hotel yang berbasis di New York tempat minuman tersebut dilahirkan. Versi selanjutnya yang menyertakan pahit Angostura disebut Koktail Brant, sedangkan versi lain yang menggunakan pahit jeruk dan gandum hitam dikenal sebagai Pangeran.

Ketika Vanderbilt mulai menyajikan minumannya, dia menyebutnya Stinger dan kali ini nama itu melekat selamanya. Minuman ini tetap populer setelah Larangan berakhir dan bahkan cukup banyak muncul di tangan aktor terkenal di beberapa film, seperti Cary Grant dalam “Kiss Them for Me.” Sayangnya, salah satu kemungkinan penyebab kejatuhannya adalah meningkatnya harga minuman keras yang dibutuhkan untuk membuat minuman tersebut, dan meskipun beberapa orang masih menjunjung tinggi minuman tersebut, popularitas minuman tersebut tidak pernah kembali ke masa kejayaannya.